MANGGARAI BARAT – Penyebab jalan rusak dan berdebu di Desa Tehong, Manggarai Barat direspons perangkat desa. Kepala Desa Tehong, Falentinus Jeheong menegaskan bahwa anggaran Dana Desa dilakukan lewat musyawarah tidak diputuskan secara sepihak. Selama dua tahun terakhir, anggaran desa diprioritaskan untuk penyediaan air bersih. Keputusan itu berdasarkan dari hasil musyawarah desa.
“Proyek air bersih ini merupakan hasil dari musyawarah bersama masyarakat. Semua pihak terlibat dalam pengambilan keputusan, dan setiap tahapan pelaksanaan dilaporkan secara terbuka. Kami selalu terbuka terhadap masukan dan kritik konstruktif dari warga,” kata Falentinus dilansir dari Exposetimur, Senin (14/10).
Bastian Opang, salah satu warga mempertanyakan keputusan pemerintah desa fokus terhadap ketersediaan air bersih. Menurutnya pembangunan jalan juga menjadi prioritas dalam pembangunan. Sebab, dampak dari pembangunan jalan dirasakan langsung oleh masyarakat. Terutama dalam akses pendidikan dan kesehatan.
Dia pun mendesak agar dilakukan audit. Diharapkan pemerintah desa maupun Kabupaten transparan terkait anggaran yang telah digunakan. Di mana program air bersih menurutnya tidak sesuai harapan.
“Kami tidak meragukan niat baik pemerintah desa, tetapi kami ingin ada audit independen untuk memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan kebutuhan yang diusulkan, termasuk perbaikan jalan yang sudah lama kami tunggu,” ujar Bastian.
Warga juga berharap, dengan adanya audit, dapat dipastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan anggaran, mengingat besarnya alokasi Dana Desa dari APBN yang diberikan setiap tahun. “Kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan kami ingin dana tersebut memberikan manfaat langsung, terutama untuk perbaikan infrastruktur,” tambahnya. (pry)
Berkomentar dengan Akun Facebook
Add a comment